2020-11-06

Penelitian Saluang Pauah di Kampung Wisata Palito Nyalo

 


BAB I
PENDAHULUAN

 

1.1.   Latar Belakang

                        Sastra lisan merupakan salah satu bentuk kebudayaan daerah yang diwariskan dari mulut ke mulut. Di Minangkabau sendiri, di setiap daerahnya memiliki sastra lisan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan banyak hal, mulai dari kebutuhan, faktor geografis dan faktor lainnya. Sastra lisan Minangkabau mempunyai semacam arogansi nagari, artinya suatu genre yang terdapat di suatu daerah tidak bisa dikembangkan didaerah lainnya, tetapi daerah lain itu dapat mengapresiasi genre itu dengan baik, bahkan mengundangnya untuk dipertunjukkan didaerahnya (yang bukan daerah asalnya). Contohnya Saluang pauh, genre ini hanya dikembangkan di Padang khususnya di daerah  Pauah, akan tetapi masyarakat minang mengapresiasikan hampir merata. Oleh karena itu, orang bersedia mengundang Saluang Pauah ke nagarinya. Walaupun mereka dapat mendendangkan Saluang Pauah tersebut tetap ada konsep bahwa Saluang Pauah tersebut milik orang Padang. Sastra lisan Minangkabau biasanya dapat disaksikan di lingkungan masyarakat pada malam hari, karena pada malam harilah masyarakat yang bisa meluangkan waktu setelah bekerja seharian.
                  Asal mula Saluang Pauah berawal disaat seorang pengembala kerbau membawa ternaknya ke rimba/hutan untuk di ajak berkeliling dan mencari makan sambil menunggu petang. Pengembalapun memainkan saluang dengan bunyi yang khas. Jadi Saluang Pauah ini berawal dari seorang pengembala kerbau yang mengisi waktu luangnya dengan bermain saluang.
Saluang merupakan tradisi lisan yang berpedoman kepada alam. Ceritanya berupa semua nasehat seperti nasehat adat, masyarakat, dan lain-lain. Saluang Pauah ini, berguna untuk menyampaikan pesan dan kesan dalam kehidupan agar lebih bermakna dan memperbaiki sikap. Syair yang disampaikan pun biasanya menceritakan sesuatu kejadian yang pernah terjadi.
                 
Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan napas). Tiap nagari di Minangkabau mengembangkan cara meniup saluang, sehingga masing-masing nagari memiliki ciri khas tersendiri. Contoh dari ciri khas itu adalah Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto Tuo, Suayan dan Pauah.


1.2.      Rumusan Masalah

- Apa itu Saluang Pauah?
- Bagaimana asal mula Saluang Pauah?
- Bagaimana cara memainkan Saluang Pauah?
- Bagaimana transkripsi hasil penelitian Saluang Pauah?


1.3.      Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui dan memahami apa itu Saluang Pauah
- Untuk mengetahui dan memahami bagaimana asal mula Saluang Pauah
- Untuk mengetahui bagaimana cara memainkan Saluang Pauah
- Untuk mempelajari dan memahami bagaimana transkripsi hasil penelitian Saluang Pauah       


1.4.      Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini mahasiswa dapat mengenal dan mempelajari sejarah Saluang Pauah. Bahwasanya pada zaman sekarang ini yang serba modern masih terdapat pementasan Saluang Pauah. Sehingga nilai-nilai yang terdapat dalam Saluang Pauah tidak hilang begitu saja ditelan zaman dan juga menimbulkan generasi baru bagi penerus Saluang Pauah pada sekarang ini.



 

 

 

 

BAB II
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

 

2.1.      Jadwal dan Tempat Penelitian
            Penelitian mata kuliah sastra lisan mengenai Saluang Pauah dilaksanakan pada:
                        Hari/tanggal : Senin, 9 Mei 2016
                        Waktu           : 22.30 - 01.00 WIB
                        Tempat         : Kampung Wisata, Palito Nyalo
                                                Limau Manis, Kecamatan Pauh.

 

2.2.      Metode Penelitian
            Metode penelitian merupakan langkah penting dalam penelitian sastra lisan tentang Saluang Pauah ini. Di dalam kegiatan
penelitian ini kami melakukan pengamatan, perekaman, mentranskripsi, penganalisisan, dan melakukan penyimpulan data terhadap tuturan narasumber. Langkah-langkah pengumpulan data penelitian sastra lisan adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan (Observasi)
           
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan disertai dengan perekaman data. Kegiatan penelitian Saluang Pauah yang akan dijadikan bahan penelitian direkam terlebih dahulu. Ketika sedang melakukan pengamatan langsung dicatat apa saja yang di tuturkan oleh pendendang dan bagaimana permainannya. 
2. Wawancara
            Wawancara dilakukan setelah kegiatan Saluang Pauah selesai dilaksanakan. Wawancara dilakukan oleh 2 orang perwakilan dari mahasiswa sastra indonesia. Narasumber yang diwawancarai adalah pendendang dan pemain saluang.

 

 

 

2.3.      Data Informan


* Informan 1
            - Nama               : Dasarcan
            - Umur               : 67 tahun
            - Pekerjaan        : Petani
            - Sebagai           : Pendendang

* Informan 2
            -Nama                 : Pono (Rajo Sutan)
            - Umur                : 74 tahun
            - Pekerjaan lain   : Petani
            - Sebagai             : Pemain saluang





 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III
ANALISIS

 

Saluang merupakan tradisi lisan yang berpedoman kepada alam, ceritanya berupa semua nasehat seperti nasehat adat, masyarakat, dan lain-lain. Saluang Pauah ini berguna untuk menyampaikan pesan dan kesan dalam kehidupan akan lebih baik bermakna dan memperbaiki sikap. Syair yang disampaikanpun biasanya menceritakan suatu kejadian yang pernah terjadi.
            Cerita yang didengarkan selalu dikondisikan dengan situasi keadaan dimana Saluang Pauah ini dimainkan, namun cerita yang akan di dengarkan telah dipersiapkan jauh hari sebelum ditampilkan. Cerita yang dimainkan tidak hanya menampilkan dari satu permintaan akan tetapi mengumpulkan beberapa permintaan lalu dikembangkan menjadi sebuah syair. Biasanya pendendang akan mencari pantun terlebih dahulu dan dikembangkan menjadi sebuah dendang.
            Asal mula Saluang Pauah ini berawal disaat seorang pengembala kerbau membawa ternaknya ke rimba/hutan untuk di ajak berkeliling dan mencari makan sambil menunggu petang. Pengembalapun memainkan saluang dengan  bunyi yang khas. Jadi Saluang Pauah ini berawal dari seorang pengembala kerbau yang mengisi waktu luangnya dengan bermain saluang disaat membawa kerbau ke hutan.
            Adapun beda Saluang Pauah dengan yang lain yaitu:
1. Bentuk dari Saluang Pauah ini pendek, memakai satu buku diantara ruas yang diselubungi guna pelestarian bunyi dari saluang tersebut, sedangkan saluang yang lain seperti yang terdapat di Payakumbuh mempunyai saluang yang tanpa buku.
2. Lubang yang terdapat pada Saluang Pauah terdiri dari 6 lubang, sedangkan Payakumbuh, Solok hanya mempunyai 4 lubang saja.
3. Adapun bagian irama dari permainan Saluang Pauah yaitu :
            a. Pado-pado (mulai/pembukaan)
            b. Pakok limo
            c. Lereng limo
            d. Pakok anam
            e. Lambok malam (tidak memakai saluang hanya berdendang)

            Pemain Saluang Pauah mengatakan bahwa ia dulu belajar Saluang Pauah dari gurunya yang bernama Arun. Ia menyukai dan mempunyai hobi Saluang Pauah sejak dari SD dan berusaha mempelajarinya, Saluang Pauah berasal dari Pauah  dan diturun temurunkan.
            Cerita-cerita yang ada di Saluang Pauah menceritakan tentang kehidupan nyata yang terjadi pada lingkungan sekitar dan juga peristiwa di nagari-nagari lain yang menceritakan peristiwa kehidupan masyarakatnya, yang bertujuan mengantarkan pesan dan nasehat kehidupan. Cerita dibuat seperti pantun dan pantun tersebut menghasilkan cerita, cerita saluang yang pernah dibuat oleh informan adalah :
       Mantel Biru
       Lubuak sikapiang
       Pariaman
       Silaing Padang Panjang
       Payakumbuh
       Bingo Bukiktinggi

Saat memainkan Saluang Pauah informan memakai peci dan meletakan kain di telinga agar menghindari gerak mulutnya di lihat oleh penonton. Pedendang juga memakai peci dan menutup sebelah kupingnya dengan sapu tangan. Pendendang memakai bahasa daerah setempat saat berdendang yang berisikan nasehat. Para pemain Saluang Pauah duduk bersila ketika bermain.

Saluang Pauah bisa ditampilkan dalam berbagai acara, seperti acara pesta pernikahan (baralek), malam bagurau, pengangkatan penghulu, hari kemerdekaan, dan lain-lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV
PENUTUP

 

4.1.      Kesimpulan
            Sastra lisan Minangkabau mempunyai semacam arogansi nagari, artinya suatu genre yang terdapat di suatu daerah tidak bisa dikembangkan didaerah lainnya, tetapi daerah lain itu dapat mengapresiasi genre itu dengan baik, bahkan mengundangnya untuk dipertunjukkan didaerahnya (yang bukan daerah asalnya). Contohnya Saluang pauh, genre ini hanya dikembangkan di Padang khususnya di daerah  Pauah, akan tetapi masyarakat minang mengapresiasikan hampir merata. Oleh karena itu, orang bersedia mengundang Saluang Pauah ke nagarinya. Walaupun mereka dapat mendendangkan Saluang Pauah tersebut tetap ada konsep bahwa Saluang Pauah tersebut milik orang Padang.
                       

4.2       Saran
           
Dari pembahasan yang dipaparkan diatas, disarankan kepada masyarakat pada umumnya, agar terus mengembangkan tradisi lisan yang ada di daerahnya masing-masing, dan dapat memberi serta memperoleh pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang tradisi lisan khususnya saluang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Kusumah, Wijaya., dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Indeks.

 

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Previous Post
Next Post

1 komentar:

  1. CASINO CASINO, LAS VEGAS, NV | Mapyro
    LAS VEGAS, NV 울산광역 출장안마 - May 14, bet365 2021 - Casinos.com takes 화성 출장안마 a closer look 안동 출장샵 at the casino 부산광역 출장마사지 floor, dining options, and amenities for each casino in Las Vegas.

    BalasHapus