Vokoid adalah bunyi-bunyi bahasa yang terjadi karena
udara dari paru-paru ke luar dengan bebas tidak mengalami rintangan sesuuatu
apa pun. Celah pita suara yang dilalui udara tidak ter lalu longgar, akan
tetapi agak menyempit saja. Vokoid semacam ini pada dasarnya termasuk bunyi
yang bersuara, artinya selaput suara ikut bergetar sewaktu ada hembusan udara
dari laring. Yang mempengaruhi bunyi vokoid selain jalan udara yang ditempuh
juga lidah dan bibir. Vokoid mungkin merupakan bunyi oral, karena aliran udara
seluruhnya mengalir lewat mulut atau sebaliknya termasuk bunyi nasal karena
aliran udara seluruhnya lewat rongga hidung. Sehubungan dengan terjadinya
vokoid, maka bagian-bagian lidah yang berfungsi sebagai artikulator memegang
peranan penting sebagai pembentuk bunyi tersebut, misalnya depan lidah
(pembentuk vokoid depan), tengah lidah (pembentuk vokoid pusat/tengah), dan
belakang lidah (pembentuk belakang).
Contoh bunyi vokoid menurut Daniel Jones
terdapat padada bunyi vocal:
·
Vocal (i) * vocal (a)
·
Vocal (u) * vocal (o)
·
Vocal (e) * vocal (α)
Secara artikulatoris, vokal dapat diklasifikasikan lagi
ke dalam beberapa kelas tertentu. Pengklasifikasian ini dapat dilihat dari
posisi lidah dan bentuk bibir ketika bunyi bahasa itu diproduksi. Agar lebih
spesifik, berikut ini adalah klasifikasi vokal menurut posisi lidah, bentuk
bibir, artikilator yang bergerak maupun dari jumlah vokal.
1) Dilihat dari Posisi Lidah
Posisi lidah dalam memroduksi bunyi bahasa akan
mempengaruhi terhadap bunyi yang dihasilkan. Maka dari itu, terdapat beberapa
jenis vokal apabila dilihat dari posisi lidah ketikan memroduksi bunyi. Jenis
vokal yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) vokal tinggi.
b) vokal tengah; dan
c) vokal rendah.
2) Dilihat dari bagian lidah yang bergerak
Bergerak atau tidaknya lidah dalam memroduksi bunyi
bahasa akan menghasilkan bunyi bahasa yang berbeda, untuk itu ada
pengklasifikasian jenis vokal menurut bagian lidah yang bergerak. Adapun
pengklasifikasian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) vokal depan/datar;
b) vokal belakang; dan
c) vokal tengah.
3) Dilihat dari bentuk bibir
Bentuk bibir yang dimaksud dalam pengklasifikasian jenis vokal
berikut adalah bentuk bibir ketika proses produksi bunyi bahasa. Bentuk bibir
ketika memroduksi bahasa terbagi atas dua jenis vokal yakni
a) vokal bundar; dan
b) vokal tak bundar
4) Dilihat dari jumlah vokal
Jumlah vokal ketika ujaran atau bunyi bahasa itu terdiri atas dua
jenis vokal. Kedua jenis vokal tersebut adalah:
a) vokal tunggal (dasar); dan
b) vokal rangkap (diftong), dalam bahasa Indonesia hanya ada difong
naik.
Di atas telah
dipaparkan secara singkat bahasan mengenai vokal dan pembentukkannya.
Selanjutnya kita akan membahas konsonan sebagai salah satu jenis fonem beserta pembentukkannya.
Daftar
Pustaka
Jones, Daniel. 1958. The Pronunciation
of English. Cambridge: Great Britain at The University Press
Lapoliwa, Hans. 1988. Pengantar Fonolog I : Fonetik.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa
Indonesia Tinjauan Deskriptif Sistem Bunyi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
0 Comments: