2020-11-06

Semiotik Sastra

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

               Perkembangan sastra sekarang ini sangat pesat dan keluar dari kaidah-kaidah penulisan yang ada. Banyak hal-hal baru yang muncul dan tidak sesuai dengan konvensi-konvensi. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dibahas mengenai pendekatan semiotik dalam analisis puisi.

               Studi sastra bersifat semiotik merupakan usaha untuk menganalisis karya sastra, di sini sajak khususnya, sebagai suatu sistem tanda-tanda dan menentukan konvensi-konvensi apa yang memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dengan melihat variasi-variasi di dalam struktur sajak atau hubungan dalam (internal) antara unsur-unsurnya akan dihasilkan bermacam-macam makna.

 

 

B. TUJUAN

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memahami pendekatan struktur semiotik dalam studi sastra.

 

 

C. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1.      Apa yang dimaksud dengan semiotik?

2.      Apa saja konsep semiotik?

3.      Apa saja teori semiotik?

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

A. Pengertian Semiotik

Semiotik (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion” yang berarti tanda atau sign. Tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan.

A.Teew (1984: 6) mendefinisikan semiotik adalah tanda sebagai tindak komunikasi dan kemudian disempurnakan menjadi model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat mana pun. Menurut Pradopo (2005: 121), semiotik merupakan sistem ketandaan yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian masyarakat). Lambang-lambang atau tanda-tanda kebahasaan itu berupa satuan-satuan bunyi yang mempunyai arti konvensional masyarakat. Teori semiotik tidak terlepas dari kode-kode untuk member makna terhadap tanda yang ada dalam karya sastra. Kode-kode merupakan objek semiotik sebab kode-kode itu merupakan sistem-sistem yang mengatasi dan menguasai pengirim dan penerima tanda atau manusia pada umumnya (Pradopo, 1995: 26).

Teori semiotik memperhatikan segala faktor yang ikut memainkan peranan dalam komunikasi, seperti faktor pengirim tanda, penerimaan tanda, dan struktur tanda itu sendiri. Berdasarkan penjelasan diatas diketahui karya sastra itu merupakan struktur bermakna. Hal ini mengingat bahwa karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Dalam usaha menangkap, memberi, dan memahami makna yang terkandung didalam karya sastra, pembacalah yang sangat berperan. Karya sastra tidak akan mempunyai makna tanpa ada pembaca yang memberikan makna kepadanya.

 

 

B. Konsep semiotik

  1. Semiotik pragmatik, berkaitan dengan asal - usul tanda, kegunaan tanda dalam penerapan, dan efek tanda bagi yang menginterpretasikannya. Semiotik pragmatik ini dalam batas perilaku objek.
  2. Semiotik sintaktik, adalah kombinasi tanda tanpa memperhatikan maknanya ataupun hubungannya terhadap perilaku subjek.
  3. Semiotik semantik, adalah tanda dalam " arti " yang disampaikan.

 

 

 

C. Teori semiotik

               Tanda ( sign ), adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan meripakan sesuatu yang merujuk ( merepresentasi ) hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda terbagi menjadi tiga yaitu simbol, ikon, dan indeks. Simbol adalah tanda yang muncul dari kesepakatan atau konvensi - konvensi bahasa. Ikon adalah tanda - tanda yang muncul dari perwakilan fisik. Indeks adalah tanda yang muncul dari hubungan sebab akibat. Dalam penelitian sastra dengan menggunakan pendekatan semiotik, tanda berupa indeks yang paling banyak dicari, yaitu berupa tanda-tanda yang menunjukan hubungan sebab - akibat.

  1. Interpretant atau penggunaan tanda, adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
  2. Objek, adalah konteks sosial yang menjdi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.

Ferdinad De Sausure, mengemukakan pembagian tanda menjadi :

  1. Penanda ( Signifer ) adalah tanda yang dapat dilihat dari bentuk fisik
  2. Pertanda ( Signifed ) adalah makna yang terungkap melalui konsep fungsi atau nilai - nilai yang terkandung.

Rolan Barthes, membagi tanda menjadi dua yaitu :

  1. Denotasi, yaitu tingkat pertanda yang menjelaskan hubungan penanda dan pertanda pada realitas, menghasilkan makna eksplisit, langsung, dan pasti.
  2. Konotasi, yaitu tingkat pertanda menjelaskan hubungan penanda dan pertanda yang didalamnya beroperasi makna yang tidak eksplisit, tidak langsung, dan tidak pasti.

 

Wawasan semiotik dalam studi sastra:

  1. Karya sastra merupakan gejala konsumsi yang berkaitan dengan pengarang, wujud sastra sebagai sistem tanda, dan pembaca.
  2. Karya sastra merupakan salah satu bentuk penggunaan sistem tanda yang memiliki struktur dalam tata tingkat tertentu.
  3. Karya sastra merupakan fakta yang harus direkrontruksikan pembaca sejalan dengan dunia pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya.

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

KESIMPULAN

Kelebihan semiotik dalam menelaah karya sastra :

  1. Memperindah karya sastra
  2. Mengetahui keindahan karya sastra
  3. Dalam penelitian analisisnya lebih spesifik dan komperhensif
  4. Memberikan pemahaman makna dari simbolik baru dalam membaca karya sastra
  5. Kita pembaca minimal mengetahui dua makna yaitu makna bahasa secara literlag dan maksna simbolik ( global ).

Kelemahan semiotik dalam menelaah  karya sastra :

  1. Kurang memperhatikan struktur, mengabaikan unsur intrinsik
  2. Memerlukan banyak dukungan ilmu bantu lain seperti linguistik, sosiologi, psikologi, dll
  3. Perlu kematangan konsep luas tentang sastra wawasan luas, dan teorinya
  4. Peranan peneliti sangat penting, ia harus jeli, teliti, dan menguasai materi yang  akan diteliti secara totalitas, karena kalau tidak itu tidak terpenuhi maka makna yang ada dalam teks cenderung kurang tereksplor untuk diketahui oleh pembaca, justru cenderung menggunakan subjektifitasnya yang menampilkan itu semua dan itu sangat risjan untuk meneliti dengan teori ini.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Pradopo, Rachmat Djoko. 2005. Beberapa Teori Sastra,Metode Kritik, dan Penerapannya.

            Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Previous Post
Next Post

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site - Live - Live! Casino Live
    Lucky Club Casino Site. We've put together a page for you to access everything you want to know about casino games in North America. Lucky Club is luckyclub.live

    BalasHapus