Fakultas Ilmu Budaya adalah salah satu fakultas yang setiap tahunnya banyak menerima tamu-tamu dan mahasiswa asing dari berbagai negara dengan berbagai tujuan. Ada yang datang hanya sekedar kunjungan, ada yang datang untuk seminar dan ada pula yang datang untuk mempelajari bahasa Indonesia, bahkan menyambung pendidikan Pascasarjana di bidang Linguistik. Mereka akan berada di Fakultas Ilmu Budaya untuk beberapa waktu. Sehingga mengharuskan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan fakultas walaupun hanya sebentar saja.
Ketika mahasiswa asing dan tamu asing datang ke Fakultas Ilmu Budaya, maka mereka akan berusaha beradaptasi dan tentu saja menggunakan fasilitas di Fakultas Ilmu Budaya, seperti ruang seminar, mesjid, dan toilet. Fakultas Ilmu Budaya memang memiliki fasilitas-fasilitas tersebut, namun terkadang, tamu asing dan mahasiswa asing masih belum bisa mandiri untuk menemukan fasilitas tersebut. Sebab, di Fakultas Ilmu Budaya, tidak ada pengarah dalam bahasa asing untuk para tamu atau mahasiswa asing, baik itu papan petunjuk arah ataupun papan informasi yang bisa dipahami ataupun memberikan informasi bagi orang-orang asing yang datang ke Fakultas Ilmu Budaya. Padahal ada 2 jurusan bahasa asing yang ada di fakultas, yang tentu saja akan kedatangan tamu-tamu asing yang tidak paham dengan bahasa Indonesia. Tentu saja hal ini agak menyulitkan tamu-tamu asing.
Dengan dasar inilah, pentingnya papan petunjuk dan informasi multilingual sangat di butuhkan untuk membantu para tamu asing dan mahasiswa asing untuk menggunakan fasilitas yang ada di Fakultas Ilmu Budaya. Papan petunjuk dan informasi dengan bahasa asing akan sangat membantu karena mereka tidak harus bertanya kepada orang yang ditemui. Sebenarnya tidak masalah jika mereka ingin bertanya karena bisa membangun sebuah interaksi, namun tidak semua orang di Fakultas Ilmu Budaya bisa berbahasa asing, terlebih bahasa asing selain bahasa Inggris.
Selain membantu tamu asing dan mahasiswa asing untuk mendapat informasi dan mendapat petunjuk, papan petunjuk dan informasi berbahasa asing juga memiliki kegunaan lain. Bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, papan petunjuk dan informasi tersebut bisa membantu untuk belajar sedikit bahasa asing dasar. Begitu pula sebaliknya, bagi mahasiswa asing, mereka akan belajar bahasa Indonesia dari papan tersebut. Untuk pihak Fakultas Ilmu Budaya, tentu fakultas akan menjadi sorotan karena menambah fasilitas yang bagus dan bermanfaat untuk setiap aspek yang ada.
Untuk pengadaannya, sebaiknya dimulai dengan bilingual. Yaitu dengan dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Bahasa Indonesia untuk tamu-tamu dari domestik yang ada, dan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional yang setidaknya seseorang dari luar negeri bisa memahaminya. Jika ingin menambahkan, sebaiknya ditambahkan bahasa Jepang dan Korea. Karena jurusan Sastra Jepang selalu menerima tamu dari Jepang, baik itu dosen tamu ataupun mahasiswa. Untuk bahasa Korea, jurusan Sastra Indonesia sangat banyak menerima mahasiswa asing yang belajar bahasa Indonesia. Mahasiswa Korea sangat suka sesuatu yang berbau dengan negara asalnya, sehingga selain berfungsi untuk memberikan informasi dan sarana belajar bahasa, maka papan tersebut juga berfungsi untuk daya tarik. Sehingga bisa memotivasi mereka untk memberitahu kepada mahasiswa Korea jurusan bahasa Indonesia untuk belajar di Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Andalas. Selain itu, bahasa lain yang bisa berpotensi adalah Spanyol, Polski, Belanda, Perancis, Mandarin, Vietnam dan Thai.
Jadi, pentingnya papan petunjuk dan informasi multilingual tersebut sangat dibutuhkan di Fakultas Ilmu Budaya. Bukan hanya untuk pajangan, namun terhitung sebagai fasilitas yang sangat berguna bagi berbagai pihak. Jika sekiranya papan petunjuk dan informasi multilingual tersebut dirancang dan dilaksanakan, tentulah Fakultas Ilmu Budaya akan menjadi satu-satunya fakultas yang memiliki papan petunjuk dan informasi multilingual, sehingga tidak menyulitkan para tamu asing bahkan memberikan kenyamanan ketika berkunjung ke Fakultas Ilmu Budaya.
0 Comments: