Pendikikan ialah hal yang penting untuk membentuk suatu generasi bangsa. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003
Jabaran UUD 1945 tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.
Dari semua tujuan yang tercantum, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualiatas peradaban bangasa dan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, beraklak, berilmu, kratif, mandiri dan demokratis. Namun, apakah tujuan pendidikan itu benar-benar tercapai?
Metode pendidikan yang ada sekarang tidak ubahnya dengan pendidikan zama dahulu. Pendidikan yang menuntut semua siswanya untuk mencapai nilai baik dalam semua ilmu yang diberikan. Apakah metode ini harus dipertahakan? Metode ini sangatlah salah, metode yang meubah seorang manusia menjadi robot yang dituntut untuk bisa segala hal.
Einsten pernah berkata: “Setiap orang adalah jenius”. Seperti halnya dengan ikan, ikan merupakan hewan yang sangat ahli dalam berenang, namun coba kita tuntut ikan untuk memanjat pohon, maka seumur hidup ikan tersebut akan menilai dirinya bodoh. Seperi itulah pendidikan yang ada sekarang. Pendidikan yang menyuruh ikan untuk memanjat pohon bahkan mengajarkan ikan untuk turun dari pohon dan berlari sejauh mungkin. Sekarang telah banyak anak seperti ikan itu, berenang melawan arus di kelas untuk menjadi yang terbaik, tidak menemukan bakat mereka dan mereka pikir dirinya bodoh.
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka metode pendidikan yang ada sekarang sangatlah tidak tepat. Pendidikan harus mengutamakan minat dan bakat siswanya, sehingga dapat mengetahui apa kelebihannya dan pendidikanlah yang mendukung kelebihannya agar berguna untuk bangsa. Memang populasi pelajar 20% dari total populasi penduduk di dunia, namun pasti 100% akan menjadi penerus bangsa.
0 Comments: