2020-11-05

Morfologi


 

Pengertian morfologi

Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempempelajari seluk beluk bentuk kata serta penngaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Keterkaitan morfologi dengan cabang ilmu linguistik lainnya

1.     Morfologi dan Leksikologi

Leksikologi mempelajari seluk beluk kata, ialah mempelajari pembendaharaan kata dalam suatu bahasa, mempelajari pemakaian kata serta artinya seperti dipakai oleh masyarakat pemakaian bahasa.

Meskipun leksikologi maupun morfologi mempelajari masalah arti, tetapi terdapat perbedaan antara keduanya. Perbedaannya ialah bahwa morfologi mempelajari arti yang timbul sebagai akibat peristiwa gramatika, atau makna. Sedangkan leksikologi mempelajari arti yang lebih kurang tetap yang terkandung dalam kata yang lazim.

2.     Morfologi dan Etimologi

Etimologi mempelajari seluk beluk asal sesuatu kata secara khusus. Karena ada suatu peristiwa yang tak dapat disebut sebagai peristiwa umum dan itu tidak termasuk dalam bidang morfologi, melainkan etimologi.

3.     Morfologi dan Sintaksis

Sintaksis mempelajari hubungan antara kata/ frase/ klausa/ kalimat. Dengan kata lain morfologi merupakan satuan yang paling besar, dalam sintaksis merupakan satuan yang paling kecil.

 

 

 

 

 

 

 

 

Macam-macam morfem

 

            Dalam kajian morfologi biasanya dibedakan adanya beberapa morfem berdasarkan kriteria tertentu, seperti kriteria kebebasan, keutuhan, makna, dan sebagainya.

1.     Berdasarkan kebebasannya untuk dapat digunakan langsung dalam pertuturan dibedakan adanya morfem bebas dan morfem terikat. Morfem bebas adalah morfem yang tanpa keterkaitannya dengan morfem lain dapat langsung digunakan dalam pertuturan. Misalnya, morfem {pulang}, {merah}, dan {pergi}. Morfem bebas merupakan morfem dasar. Morfem terikat adalah morfem yang harus terlebih dahulu bergabung dengan morfem lainnya untuk dapat digunakan dalam pertuturan.

2.     Berdasarkan keutuhan bentuknya dibedakan adanya morfem utuh dan morfem terbagi. Morfem utuh secara fisik merupakan satu kesatuan yang utuh. Semua morfem dasar, baik bebas maupun terikat, secara prefiks, infiks, dan suflik termasuk morfem utuh. Sedangkan morfem terbagi adalah morfem yang fisiknya terbagi atau disispi morfem lain.

3.     Berdasarkan kemungkinan menjadi dasar dalam pembentukan kata, dibedakan morfem dasar dan morfem afiks. Morfem dasar adalah morfem yang menjadi dasar dalam suatu proses morfologi. Bentuk dasar yang termasuk dalam kategori preposisi dan konjungsi tidak pernah mengalami proses afiksasi. Sedangkan yang tidak dapat menjadi dasar, melainkan hanya sebagai pembentuk disebut morfem afiks.

4.     Berdasarkan jenis fonem yang membentuk nya dibedakan adanya morfem segmental dan morfem suprasegmental atau morfem nonsegmental. Morfem segmental adalah yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental, yakni morfem yang berupa bunyi dan dapat disegmentasikan. Sedangkan morfem suprasegmental adalah morfem yang terbentuk dari nada, tekanan, durasi, dan intonasi.

5.     Berdasarkan kehadirannya secara konkret dibedakan adanya morfem wujud dan morfem tanwujud. Yang dimaksud dengan morfem wujud adalah morfem yang secara nyata ada, tetapi yang tanwujud kehadirannya tidak nyata. Morfem tanwujud tidak ada dalam bahasa indonesia tetapi ada dalam bahasa inggris.

6.     Berdasarkan ciri semantikdibedakan adanya morfem bermakna lesikal dan morfem tak bermakna leksikal. Sebuah morfem disebut bermakna leksikal karena didalam dirinya interen telah memiliki makna. Morfem bermakna leksikal dapat langsung menjadi unsur dalam pertuturan, maka morfem tak bermakna leksikal tidak dapat.

Bentuk tunggal dan bentuk kompleks, morfem dan kata

 

Gramatik yang tidak terdiri  dari satuan yang lebih kecil lagi itu disebut bentuk tunggal.

Satuan yang terdiri dari satuan-satuan yang lebih kecil lagi disebut bentuk kompleks.

Contoh : satuan-satuan ber- , sepeda, ke,luar,kota,ia,meN-, beli, dan baru, masing-masing merupakan bentuk tunggal. Sedangkan satuan-satuan bersepeda, bersepeda ke luar kota, ia membeli sepeda baru, merupakan bentuk kompleks.

 

Morfem ialah satuan gramatik yang paling kecil satuan gramatik yang tidak mempunyai satuan lain sebagai unsurnya. Banyak morfem yang hanya mempunyai satu stuktur fonologik. Tetapi disamping itu, ada pula morfem yang mempunyai beberapa struktur fonologik.

 

Kata merupakan dua macam satuan, ialah sauan fonologik dan satuan gramatik. Sebagai satuan fonologik, kata terdiri dari satu atau beberapa suku kata dan suku itu terdiri dari satu atau beberapa fonem.  Sebagai satuan gramatik, kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber :

Chaer,abdul.2015.Morfologi Bahasa Indonesia:.Jakarta:Rineka Cipta

Ramlan.M.1980.Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif.Yogyakarta.CV Karyono

Previous Post
Next Post

0 Comments: