Bab III
SEJARAH PERKEMBANGAN FILOLOGI
Kebudayaan yunani lama merupakan salah satu dasar yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakata barat pada umumnya. Ilmu filologi yunani lama merupakan ilmu yang penting untuk menyajikan kebudayaan yunani laa yang hingga abad ini tetap berperan dalam memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai suber dari sejarah ilmu pengetahuan.
Para penulis barat sering kali mengutip mitologi yunani kuno apabila mereka memerlukan perumpamaan yang dapat lebih menjelaskan jalan pikiran mereka. Ilmu filologi akarnya adalah dari kebudayaan yunani kuno.
3.1 Filologi Eropa Daratan
Ilmu filologi tumbuh dan berkembang dikawasan kerajaan yunani, yaitu di kota Iskandariyah di benua Afrika pantai Utara.
3.1.1 Awal pertumbuhannya
Awal kegiatan filologi di kota Iskandariyah dilakukan oleh bangsa yunani pada abad ke-3 SM. Bangsa ini berhasil membaca naskah-naskah yunani lama yang ditulis pada abad ke-8 SM. Dalam huruf yang berasal dari huruf bangsa vunisia yang kemudian dikenal dengan huruf yunani.
Di kota Iskandariyah pada abad ke-3 SM terdapat pusat ilmu pengetahuan karena di tempat itu banyak dilakukan telaah naskah-naskah lama oleh para ahli, para penggarap naskah tersebut dikenal dengan ahli filologi dan yang pertama memakai nama itu adalah ERASTOTHENES.
Metode yang mereka gunakan untuk menelaah naskah tersebut dikenal dengan ilmu filologi, metode tahap awal kemudian berkembang dari abad ke abad. Metode awal mereka hanya memperbaiki huruf dan bacaannya, ejaannya, bahasanya, tata tulisannya, kemudiann menyalinnya dalam keadaan yang mudah dibaca, bersih dari kesalahan-kesalahan. Para ahli filologi tarap awal ini menguasai ilmu dan kebudayaan yunani lama dan dikenal dengan aliran Iskandariyah.
Setelah Iskandariyah jatuh kekuasaan Romawi, kegiataan filologi berpindah ke Eropa Selatan yang berpusat di kota Roma melanjutkan tradisi filologi yunani lama.
3.1.2 Filologi di Romawi Barat dan Romawi Timur
3.1.2.1 Filologi Romawi Barat
Kegiatan filologi Romawi Barat diarahkan kepada penggarapan naskah dalam bahasa latin sejak abad ke-3 SM. Naskah latin itu berupa puisi dan prosa diantaranya tulisan cicero. Sejak terjadinya kristenisasi di Benua Eropa, kegiatan filologi di Romawi Barat dilakukan juga untuk menelaah naskah keagamaan. Akibatnya naskah yunani ditinggalkan.
3.1.2.2 Filologi Romawi Timur
Pada waktu telaah teks yunani mundur di Romawi Barat di Romawi Timur muncul pusat studi teks Yunani, mesalnya di Atena.
Pada waktu telaah teks yunani berkembang di Romawi Timur, dirasakan kurangnya ahli yang melakukan kegiatan itu.
3.1.3 Filologi di zaman Renaisans
Renaisans adalah periode rakyat cenderung kepada dunia Yunani atau kepada aliran Humanisme. Renaisans awalnya merupakan gerakan dikalangan para sarjana dan seniman, tetapi selanjutnya meningkat menjadi perubahan cara berfikir dikalangan umat beradap. Kata humanisme berasal dari kata humaniora (yunani) atau umanista (latin) yang berarti guru yang mengelola tata bahasa, retorika, puisi, dan filsafat.
Pada zaman Renaisans, metode kajiannya berpijak pada pengkritikan teksnya dan sejarahnya, seperti karya Lavatolovati.
Penemuan mesin cetak oleh Gutenberg dari Jerman pada abad ke-15 menyababkan perkembangan baru di bidang filologi misalnya penerbitan teks menjadi lebih banyak dan penerbitannya juga menjadi lebih luas.
3.2. Filologi di kawasan Timur Tengah
Sejak abad ke-4 beberapa kota di Timur Tengah telah memiliki perguruan tinggi, pusat studi berbagai ilmu pengetahuan yang berasal dari yunani seperti Gaza. Kota EDESSA pada abad ke-5 dilanda perpecanan gerejani maka banyaklah ahli filologi yang berasal dari kota itu berpindah ke kawasan persia.
Pada zaman dinasti Abasiah, studi naskah dan ilmu pengetahuan yunani semakin berkembang dan puncak perkembangan itu pada pemerintahan makmum. Pada zaan ini tidak jelas apakah kegiatan itu mengerjakan naskah yunani atau tidak.
Setelah islam berkembang dan meluas di kawasan di luar negara Arab, sastra islam berkembang dan maju di daerah persi pada abad ke-10 hingga abad ke-13 misalnya Mantiq Alfair susunan Fariq Aldin.
Pada abad ke-17, telaah teks klasik Arab dan persi di Eropa telah dipandang mantap, terutama Camberidge dan Oxford. Di Inggris banyak di pelajari karya sastra arab dan persi seperti 1001 malam.
3.3 Filologi dikawasa Asia : India
Keluhuran budaya India telah terungkap dengan berbagai penelitian terutama penelitian terhadap dokumen berupa tulisan seperti prasasti seperti naskah. Filsafat yunani diduga telah mempengaruhi sistem filsafat india.
Kontak bangsa India dengan bangsa Persi terjadi karena adanya keadaan alam. Karya sastra India banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Persi misalnya Sukasaptati
3.3.1 Naskah-naskah Indiah
Naskah bangsa India yang paling tua adalah berupa kesastraan weda yang mengandung empat bagian: Regweda, Samaweda, Yajurweda, Atarwaweda yang disusun pada abad ke-6 SM. Selain naskah yang bernafaskan agama dan filsafat naskah lama india juga berisa Wiracarita, misalnya Mahabarata.
3.3.2 Telaah filologi terhadap naskah India
Naskah India mulai ditelaah sejak kedatangan bangsa barat 1498 Tata bahasa sangskerta mula-mula ditulis oleh HANXLEDEN. Bangsa Pada awal abad ke-19, dikenal nama Alexmder Hanilton dan Friedrich schgesel yang dipandang sebagai
yang memajukan studi naskah Sansekerta di Eropa.
3.4 Filologi di kawasan Nusantara
3.4.1 Naskah Nusantara dan Para Pedagang Barat
Keinginan mengkaji naskah nusantara mulai timbul dengan kedatangan bangsa Barat dikawasan ini pada abad ke-16.